[Nusantara] Buddha, Islam, Kristen dan Yahudi

Gigih Nusantara gigihnusantaraid@yahoo.com
Thu Dec 19 08:36:21 2002


Percayalah. Kebenaran adalah universal. 

Memang aneh, orang2 Europa yang sudah lama sekali
menjadi Kristen, malah banyak yang masuk agama Buddha.
Di Austria terutama karena daya karismatik Dalai Lama,
yang dianggap sebagai sahabat Austria. Ini disebabkan
karena persahabatan seorang Austria, Heinrich Harrer
dengan Dalai Lama sejak tahun 45an. Dengan demikian
pandangan2 agama Buddha meluas di Austria. 

Aneh, mengapa justeru manusia Europa yang demikian
rational merasa tidak menemukan kedamaian dalam hati
mereka dengan ajaran2 yang mereka miliki sendiri, dari
Katholik Roma, Protestant, Orthodox dll. 

Mungkin sekali, adanya perbedaan antara ajaran yang
demikian luhur dan kelakuan2 pimpinan gereja sebagai
wakil institusi yang seringkali jauh dari keluhuran.
Dengan kata lain, agama2 Kristiani tampak tak mampu
menghadapi masalah2 yang timbul didalam masayarakat,
terutama bentuk2 dekadensi. Tak mampu memberikan
jawaban, apakah yang sebenarnya terbaik untuk
dilakukan. Benarkah? 

Ajaran Buddha tak memfokuskan diri dengan masalah
langit dan bumi, tetapi, mencoba menerangkan, apa yang
akan terjadi dengan kita, terutama setelah kita mati.
Sebenarnya, ajaran ini berhasil memberikan jawaban
yang demikian sederhana, mengapa ada ketidakadilan
didalam hidup ini: yang satu sakit kusta, yang lain
segar bugar, yang satu cantik, yang lain buruk, yang
satu papa, yang lain kayaraya. Dst. Jawabannya sangat
simple: sebenarnya kita semua punya kans yang sama.
Yang sekarang papa, akan lahir kaya suatu saat, bila
cukup lahir mati lahir dst, dimana tiap kali kita
usahakan berbuat atau hidup yang lebih mulia. 

Namun, pada dasarnya, rantai lahir mati lahir itu
tetap merupakan suatu axioma ya dogma yang harus
ditelan, yang kelihatannya mirip dengan theori ilmu
Alam yang anda sebutkan itu. Tak dapat dibuktikan. 

Masalah yang paling aktual, ialah, kita tak dapat
mengkontrol identitas kita selama x-kali lahir mati
lahir.Misalnya si Poniman sekarang hidup dalam
kemiskinan. Dia menghibur diri dengan mengatakan, aku
tokh akan lahir kembali, dan aku kan sekaya si Paijo.
Tetapi, apabila si Poniman lalu benar2 lahir kembali,
dan sekaya si Paijo, si Poniman II, dia yang lahir
kembali tak dapat mengidentikkan dirinya dengan si
Poniman yang dahulu. 

Jadi, pada dasarnya, juga agama2 lain, seperti Islam
dan Kristiani, mempunyai inti ajaran yang sama, yaitu
ada keselamatan. 

Hanya, dalam agama2 Kitab (Islam, Kristen dan Yahudi)
keselamatan itu datang dari sang Pencipta, sedang
dalam ajaran Buddha datang dari kekuatan kita yang
"berenang" dari satu inkarnasi ke inkarnasi yang baru.


Secara keseluruhan, semua agama akhirnya mengajarkan
yang sama: yakni keadaan paripurna tercapai apabila
kita, si mikrokosmos, Atman (=nafas) bersatu dengan
Allah, makrokosmos, sang Brahman (=Sang Ada, das
Seiende, the Being). Manunggal secara keseluruhan.
Orang Jawa katakan Manunggal ing Gusti. 

Kalau saya tak keliru, tak ada satu agamapun yang
secara expressis verbis mengatakan, tak ada
re-inkarnasi. Mungkin secara deduktif, kalau ayat2
di-sambung2 lalu mungkin diinterpretasi bahwa
re-inkarnasi itu adalah omong kosong. Kelahiran Allah
dalam Kristus sendiri adalah wujud re-inkarnasi. 

Sebaliknya, agama Buddha juga tak mengatakan secara
expressis verbis, yang namanya Allah itu tak ada.
Buddha menggambarkan kesempurnaan Allah dengan cara
lain. 

Tetapi kalau kita katakan: tak ada yang masuk Surga
kalau tak diterima Allah. Artinya, tak ada Pari
Nirvana tanpa Manunggal ing Gusti. Buddha mengatakan,
apabila kesempurnaan dicapai, maka roda re-inkarnasi
akan berhenti. Lingkaran akan tertutup. Jadi? Antara
kita, si Atman dan Dia, si Brahman ada kesatuan.
Tidakkah ini sama? 

Dibandingkan Islam dan Yahudi, agama Buddha (saya
namakan sengaja "agama") tidak mengajarkan tata
kemasyarakatan yang demikian ruwet, seperti tata
busana, memakai jenggot dan cutlet (rambut di pipi)
bagi orang Yahudi, dll. Ya, agama Buddha tak
meninggalkan undang2 atau Canon, qanun, yang dapat
dijadikan Syariat, yang ujung2nya menimbulkan
pertikaian. Tetapi agama Buddha juga tak meninggalkan
aturan2 permaianan yang mengatur hidup secara njelimet
seperti hukum perkawinan (boleh atau tak boleh
polygami,dll), yang mengakibatkan kedamaian dalam
masyarakat Buddha. 

Tata keagamaan Buddha juga tak mengenal hierarchie
keimaman seperti dalam agama Katholik, yang
menyebabkan keharusan umat tunduk pada pimpinan
gereja. Lalu kalau mereka sendiri meneyeleweng,
bagaimana? 

Dengan kata lain, Sidharta Gautama tak meninggalkan
ranjau2 darat yang meledak dan membunuh umat dalam
bentuk aturan2 yang sulit diterima akal. Atau
menyebabkan umat yang satu berkelahi dengan umat yang
lain. 

Disini kekuatan agama Buddha. Mereka memfokuskan
pengalaman agama dalam kehidupan spiritual, tidak
dalam menjalankan symbol2 kesalehan belaka (dari
membuat tanda salib bagi orang Katholik, sampai
mencuci dengan air wudhu bagi Islam). Straight to the
point: find peace in your soul. 

Seorang rekan Europa berkeyakinan Buddha di Austria
mengatakan pada saya: "Buddhismus adalah sebuah
falsafah hidup, bukan agama. Setiap orang dapat
menjalankannya, tanpa meninggalkan agamanya masing2".
Nah lho! 

Namun, juga seorang Muslim, seorang Kristen, seorang
Yahudi yang mendalami imannya sedemikian rupa, akan
menemukan kedamaian yang sama dengan seorang Buddhist.
Banyak umat yang terjebak dalam symbol2 kesalehan, dan
ber-putar2 disitu, tanpa menganjak lebih dalam untuk
memahami Ilahi. Instead memahami siapa Dia, 15 kali
jadi Haji). 

Percayalah. Kebenaran adalah universal. Percayalah.
Kebenaran adalah universal.Salam Percayalah. Kebenaran
adalah universal.RM Danardono HADINOTO 


=====
Milis bermoderasi, berthema 'mencoba bicara konstruktif soal Indonesia' dapat diikuti di http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/
Tulisan Anda juga ditunggu di http://www.mediakrasi.com (jadilah editor untuk koran online ini)
Juga mampirlah untuk ketawa ala Suroboyoan di
http://matpithi.freewebsitehosting.com

__________________________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com