[Karawang] [Nasional] Korban Bom banyak tanpa Kepala
karawang@polarhome.com
karawang@polarhome.com
Mon Oct 14 02:48:02 2002
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
Diskusi bebas untuk semua orang yang mempunyai perhatian terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-----------------------------------------------------------------------
BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH
-----------------------------------------------------------------------
Denpost
14 Okt. 2002
Korban Bom banyak tanpa Kepala
* Terbanyak Orang Asing
Sanglah DenPost
Dari ratusan jenazah tragedi ledakan bom di Sari Club (SC), Legian, Kuta
yang masuk rumah sakit Minggu (13/10) kemarin, 26 di antaranya
teridentifikasi berdasarkan tanda pengenal kartu asuransi, KTP, dan ada juga
yang langsung dikenali oleh pihak keluarga setelah melihat mayat dan
dikenali lewat pakaian.
Jenazah yang diangkut dari tempat kejadian perkara (TKP) dengan mengarahkan
sekitar 20 ambulans langsung diletakkan di tiga lokasi yakni kamar mayat,
bale pendopo, dan jalan menuju kamar mayat, karena kapasitas kamar mayat
terbatas. Kondisi jenazah sangat memprihatinkan. Sebagian besar korban tidak
bisa diidentifikasi karena kondisinya tidak utuh. Banyak mayat tergeletak
tanpa kepala, tanpa kaki dan tangan, bahkan ada dalam keadaan dempet.
Beberapa kepala korban terlihat bolong dan otaknya terlihat hangus. Kondisi
mayat yang tampak seperti tengkorak semua dalam keadaan gosong.
Seluruh korban dibalut dengan kain putih dan kain kuning. Mereka diletakkan
berjejer dan mendapat pengawasan ketat dari aparat keamanan. Bau gosong
sangat menyengat, namun tidak digubris warga asing dan warga lokal yang
berjejal memenuhi kamar mayat. Ketika ambulans masuk ke halaman kamar mayat,
warga langsung menyerbu dan mengerumuni untuk melihat dan mengenali anggota
keluarga mereka yang hilang dan diduga menjadi korban.
Puluhan warga terpaksa melihat lewat tembok yang dipasangi kawat berduri
karena penasaran dan banyaknya pengunjung. Kebanyakan dari mereka sudah
menunggui sejak Sabtu (12/10) malam sampai Minggu (13/10) kemarin masih
tetap menunggu.
Sementara itu, korban luka bakar yang kini masih dirawat di RS Sanglah
sebanyak 121, tersebar di beberapa sal yakni sal Melati, Angsoka, Gadung,
Ratna, MS. Selain di RS Sanglah, mereka juga disebar di 12 rumah sakit dan
klinik lainnya. Data dari RS Sanglah sekitar 210 korban sudah masuk dan
mendapat perawatan intensif. Banyak di antaranya yang pulang karena kondisi
luka tidak terlalu parah. Bahkan ada juga korban yang minta langsung
dievakuasi ke negaranya.
Di bagian lain, KTU Unit Transfusi Darah Merah di RS Sanglah Drs. I Ketut
Wija ketika dimintai konfirmasi menyebutkan, persediaan darah untuk seluruh
korban sudah cukup baik rhesus negatif maupun positif. Warga asing
berdatangan menyumbangkan darah karena rhesus orang asing kebanyakan
negatif, sedangkan rhesus orang Asia kebanyakan positif. "Saat ini kebutuhan
darah untuk korban sudah terpenuhi, tidak akan kekurangan darah," tegasnya.
Dirut RS Sanglah dr. IG. Lanang M. Rudiartha menyebutkan sekitar 50 petugas
medis langsung dikerahkan untuk menangani korban. "Semua perawat, dokter
sudah kami kerahkan dan siaga. Tidak ada karyawan yang libur," tegasnya.
Selain itu, mahasiswa Akademi Perawat (Akper) dan co. as Fakultas Kedokteran
Udayana juga terlihat sigap memberikan tindakan medis terhadap korban.
Demikian hal dengan pegawai di kamar jenazah yang memboyong dan mengatur
mayat tampak tak kenal lelah. Kebanyakan dari mereka mengaku sama sekali
tidak merasa lapar padahal bekerja sejak Sabtu malam lalu hingga Minggu
kemarin.
Berdasarkan data yang dihimpun DenPost Minggu (13/10) kemarin hingga pukul
20.00, korban yang mengalami luka bakar dan masih hidup sebanyak 281 orang,
tewas akibat ledakan berjumlah 181 orang, sehingga keseluruhan berjumlah 462
orang. Korban kebanyakan warga negara asing dari Australia, Inggris,
Prancis, Swedia, Belanda, Equador. Singapura. Sebagian lagi warga lokal.
Kaki Diamputasi
Salah seorang korban, Andrew C. Sabi asal Australia, yang menginap di Bounty
Hotel kamar No.613, kaki kirinya harus diamputasi karena hancur. Demikian
dr.Dewa Ketut Oka, saat ditemui di RSU Wangaya.
Selain itu, korban ledakan bom yang dirawat di RSU Wangaya ada tujuh lagi,
bernama Elizabeth kebangsaan Norwegia, Richard H. Gleason (Kanada), Adam
(Australia), Kaho Saito Brown (Jepang), Sapta Santra (Inggris), David (AS)
dan Endang (Indonesia). Secara keselurahan mereka mengalami luka bakar cukup
parah dan penyumbatan saluran pernapasan. (263/20
-------------------------------------------------------------
Info & Arsip Milis Nasional: http://www.munindo.brd.de/milis/
Nasional Subscribers: http://mail2.factsoft.de/mailman/roster/national
Netetiket: http://www.munindo.brd.de/milis/netetiket.html
Nasional-m: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-m/
Nasional-a: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-a/
Nasional-e: http://www.polarhome.com/pipermail/nasional-e/
------------------Mailing List Nasional------------------