[Karawang] [Nasional] Gus Dur: Yang Nakut-nakutin Rakyat Sendiri itu Teroris Domestik

karawang@polarhome.com karawang@polarhome.com
Tue Oct 1 00:48:01 2002


Datum: Mon, 30 Sep 2002 21:39:17 +0700
Von: "Gus Dur Info" <gdinfo@mweb.co.id>
Rückantwort: national@mail2.factsoft.de
Firma: Gus Dur Info
---------------------------------------

 Gus Dur: Yang Nakut-nakutin Rakyat Sendiri itu Teroris Domestik

 Jakarta gusdur.net
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyakini adanya jaringan terorisme nasional,
atau disebutnya dengan terorisme domestik.

Soal keterkatan antara teroris domestik dengan Internasional, ia meminta
pemerintah menyelidiki kembali dengan serius.

"Kalau soal jaringan terorisme nasional, ya ada. Itu buktinya mereka keluyuran
bawa senjata di tempat umum," kata Gus Dur kepada wartawan usai menerima Duta
Besar Amerika Serikat, Ralph L. Boyce di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta,
Senin (30/9) sore.

"Padahal membawa senjata ditempat umum dilarang undang-undang. Itu
menakut-nakuti orang dengan senjata. Apa itu bukan teroris?" kata Gus Dur.

Ia menjelaskan mengapa kelompok Islam garis keras Indonesia, didefinisikannya
sebagai teroris domestik. "Mereka dapat disebut teroris domestik karena
nakut-nakutin rakyat sendiri, dengan sweepingnya itu."

Atas pernyataannya itu, Gus Dur mengatakan tidak takut terhadap ancaman dari
kelompok Islam garis keras. Menurutnya kelompok itu telah menyalahgunakan Islam.

"Islam tidak mengenal kekerasan. Itu yang saya jengkel, karena mereka
menyalahgunakan nama Islam."

Karena itu, Gus Dur meminta agar aparat keamanan menangkap teroris-teroris itu.
Ia mempertanyakan mengapa Wardah Hafidz dapat ditangkap Polisi, tetapi kelompok
yang jelas membawa senjata di tempat umum dibiarkan. "Polisi nggak mau nangkap,
bukan nggak ada undang-undangnya."

Soal apakah jaringan terorisme domestik itu memiliki keterkaitan dengan jaringan
terorisme internasional, Gus Dur mengatakan tidak mempunyai kesimpulan untuk hal
itu.

"Sebaiknya pemerintah menyelidiki lagi hal itu. Menyelidikinya harus
sungguh-sungguh jangan seperti sekarang. Walau yang ngomong itu Dubes Boyce atau
CIA selidiki lagi. Tetapi juga jangan seperti Wapres Hamzah Haz yang mendatangi
Jaa'far Umar Thalib di Mapolda," tegas Presiden RI ke 4 ini.