<DIV>Hilangkan Sindroma INFERIOR !!</DIV> <DIV> </DIV> <DIV>Berturut-turutnya putra / i bangsa Indonesia meraih penghargaan bertaraf International seharusnya sudah lebih dari cukup untuk membuka mata seluruh warga Indonesia bahwa kita adalah bangsa SUPERIOR !</DIV> <DIV> </DIV> <DIV>Betul memang sebagian saudara kita ada yang masih hidup di bawah garis kemiskinan</DIV> <DIV>Betul sebagian putra / i kita masih tertinggal dalam pendididikannya</DIV> <DIV> </DIV> <DIV>Tapi lihatlah fakta berikut :</DIV> <DIV>Berapa penduduk Singapura ? Taruhlah sekitar 6 juta jiwa</DIV> <DIV>Berapa penduduk Malaysia ? Taruhlah sekitar 40 juta jiwa</DIV> <DIV>Berapa penduduk Thailand ? Taruhlah 90 juta jiwa</DIV> <DIV> </DIV> <DIV>TOTAL penduduk kita 230 juta jiwa</DIV> <DIV>Yang berpendidikan tinggi : minimal ada 70 juta jiwa</DIV> <DIV>Yang berstrata ekonomi menengah ke atas : 30 juta jiwa</DIV> <DIV>Yang tergolong sangat kaya : 3 juta jiwa</DIV>
<DIV> </DIV> <DIV>Lalu bagaimana mungkin Singapura yang hanya "sekecil itu" didengung-dengungkan lebih unggul dari kita ?</DIV> <DIV>Dan bagaimana mungkin Malaysia merasa "lebih kaya" dari kita ? </DIV> <DIV> </DIV> <DIV>Memang dari "PROSENTASE" statisik, angka kemiskinan, kebodohan dan semua parameter buruk lainnya kita masih cukup tinggi, dan inilah tantangan PERJUANGAN kita.</DIV> <DIV> </DIV> <DIV>Namun bila dilihat angka riil tadi, jujurlah, WE ARE NOT THAT BAD........</DIV> <DIV> </DIV> <DIV>Fokuskanlah pada kelebihan-kelebihan kita, karena segala sesuatu, bila dilihat dari positive side, pasti akan lebih membangkitkan MOTIVASI, agar kita serentak BANGKIT, untuk berjuang...., berjuang..... dan berjuang terus !</DIV> <DIV> </DIV> <DIV> </DIV> <DIV> </DIV> <DIV> </DIV> <DIV><BR><BR><B><I>rosi_wibawa <rosi_wibawa@yahoo.com.sg></I></B> wrote:</DIV> <BLOCKQUOTE class=replbq style="PADDING-LEFT: 5px;
MARGIN-LEFT: 5px; BORDER-LEFT: #1010ff 2px solid">Senang mendegar Merah putih berkibar di manca negara<BR>dan yang lebih salut lagi adalah diwakili oleh teman2 di timur indonesia<BR>yang selama ini<BR>ber image tertinggal dalam bidang pendidikan dan mungkin itulah mengapa<BR>mereka lebih aktiv<BR>dan lebih menggelorakan untuk memerdekakan diri, karena mereka sudah gerah<BR>dengan pemerintah yang saat ada<BR><BR>Seperti tadi pagi di Liputan 6 SCTV, liputan tentang maraknya Busung lapar,<BR>dan Demam Berdarah<BR>mungkin ini bukan lagi dampak dari kenaikan harga BBM saja, tapi sudah<BR>merupakan kegagalan pemerataan pembangunan.<BR>pembangunan bukn hanya tanggung jawab pemerintah tapi bagaimana akam mampu<BR>membangun sumber daya bila tidak adanya<BR>situasi yan mendukung untuk mampu membangun, lha wong mau makan saja sudah<BR>sulit bagimana mampu untuk berprestasi<BR>yang ada hanya emosi dan amarah karena perut lapar.<BR><BR><BR><BR><BR><BR><BR>----- Original Message -----<BR>From:
"Yap Hong Gie" <OUWEHOER@CENTRIN.NET.ID><BR>To: "Posting X-PPI '77-'87" <X-PPI_SE-EROPA77-87@YAHOOGROUPS.COM>; "Posting<BR>Wahana-news" <WAHANA-NEWS@YAHOOGROUPS.COM>; "Posting Tionghoa-net"<BR><TIONGHOA-NET@YAHOOGROUPS.COM>; "Posting Nasional"<BR><NASIONAL-LIST@YAHOOGROUPS.COM>; "Posting Marinir TNI/AL"<BR><MARINIR@POLARHOME.COM>; "Posting IndoUsaMil" <INDOUSAMIL@YAHOOGROUPS.COM>;<BR>"Posting Apakabar" <APAKABAR@YAHOOGROUPS.COM><BR>Sent: Wednesday, December 14, 2005 12:42 AM<BR>Subject: [Marinir] [SP] Stefani Herlie Raih Penghargaan di<BR>OlimpiadeAstronomi<BR><BR><BR>><BR>> SUARA PEMBARUAN DAILY<BR>> Stefani Herlie Raih Penghargaan di Olimpiade Astronomi<BR>><BR>> BANDUNG - Lagi, anak muda Indonesia menunjukkan prestasinya dalam bidang<BR>> ilmiah. Kali ini, Stefani Herlie, siswa SMAN 12 Jakarta, berhasil meraih<BR>> penghargaan The Best Result in Practical Round dalam Olimpiade Astronomi<BR>> Asia Pasifik (APAO) I yang berakhir 11 Desember 2005 di Irkutsk,
Siberia,<BR>> Rusia.<BR>><BR>> Stefani mendapatkan penghargaan tersebut karena berhasil mengerjakan tes<BR>> praktiknya dengan sempurna tanpa kesalahan. Ketua Tim Pembina Indonesia,<BR>> Chatief Kunjaya dalam surat elektroniknya kepada Pembaruan Selasa (13/12)<BR>> pagi, menjelaskan selain Stefani, ada dua peserta lain yang mendapat<BR>> penghargaan yang sama, yaitu Evgeniy Krasnoslobodzev dari tim Ural, dan<BR>> Aleksey V. Pavlov dari tim Irkutsk.<BR>><BR>> Berdasarkan nilai total, Stefani juga berhak atas third prize (perunggu)<BR>di<BR>> dalam kelompok umur 16-17 tahun. Di dalam pertandingan APAO ini para<BR>peserta<BR>> dibagi menjadi 3 kelompok umur yaitu usia 13 tahun, 14-15 tahun, dan usia<BR>> 16-17 tahun.<BR>><BR>> Anggota tim Indonesia yang lain, Eric GS Rumainum (SMP YPJ Kuala Kencana,<BR>> Timika, Papua) berhak atas penghargaan The Best Result di dalam kelompok<BR>> umur 13 tahun, karena meraih nilai total tertinggi di
dalam kelompoknya.<BR>> Terbaik kedua di dalam kelompok m ini adalah Geraldo E. Tegouch (SMP YPJ<BR>> Kuala Kencana, Timika, Papua), namun dalam kelompok ini penghargaan<BR>> diberikan hanya kepada juaranya saja.<BR>><BR>> "Selain itu, Zulfikar dari SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, Nangroe Aceh<BR>> Darussalam juga memperoleh third prize di dalam kelompok umur 16-17 tahun.<BR>> Dalam kelas ini, pesertanya yang paling banyak dan punya tingkat kompetisi<BR>> tertinggi," tambah Chatief.<BR>><BR>> Pertama Kali<BR>> Mengenai APAO yang baru pertama kali diselenggarakan ini, Chatief<BR>> menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan hasil pemikiran dan kerja sama<BR>> Indonesia dengan Cina, Korea, Kazakhstan serta Rusia. "Peranan<BR>negara-negara<BR>> ini menjadi sangat penting untuk penyelenggaraan acara APAO ke depannya,"<BR>> sambung Chatief.<BR>><BR>> Ajang APAO ini masih mempunyai hubungan yang dekat dengan International<BR>>
Astronomy Olimpiad (IAO), yaitu sama-sama di bawah payung organisasi<BR>> Euro-Asian Astronomical Society. Namun, APAO khusus untuk negara-negara<BR>Asia<BR>> Pasifik. Ajang APAO dibuat untuk memberi kesempatan kepada lebih banyak<BR>> siswa, terutama di daerah Asia Pasifik, untuk berkompetisi dalam bidang<BR>> astronomi di tingkat internasional. Itu sebabnya salah satu aturan APAO<BR>> menyebutkan bahwa siswa yang sudah berpartisipasi di dalam IAO, tidak<BR>boleh<BR>> ikut APAO pada tahun yang sama.<BR>><BR>> Dalam APAO ini, Indonesia mengirim tim yang terdiri dari delapan orang<BR>> siswa, Geraldo Edison Tegouch (SMP YPJ Kuala Kencana, Papua), Mirella<BR>Fonda<BR>> Maahury (SMA N 2 Ambon, Maluku), Eric Gibson S. Rumainum (SMP YPJ Kuala<BR>> Kencana, Papua), Ayshabily Intifadha Aprisya (SMP YPJ Tembagapura, Papua),<BR>> Sander Sonambela (SMA YPS, Soroako, Sulawesi Selatan), Paskalina Faidiban<BR>> (SMP YPJ Kuala Kencana, Papua), Zulfikar (SMAN
10 Fajar Harapan, Banda<BR>Aceh,<BR>> Nangroe Aceh Darussalam) dan Stefani Herlie (SMAN 12 Jakarta)<BR>><BR>> Tim sendiri didampingi oleh dua orang team leader dari Departemen<BR>Astronomi<BR>> ITB, yaitu Dr Chatief Kunjaya dan Dr Hakim Malasan serta satu orang<BR>> observer, yaitu Jacky Pontoh. (ADI/B-8)<BR>><BR>><BR>><BR>> Last modified: 13/12/05<BR>><BR>> _______________________________________________<BR>> Marinir mailing list<BR>> Marinir@polarhome.com<BR>> http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/marinir<BR>><BR><BR><BR>Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com <BR>_______________________________________________<BR>Marinir mailing list<BR>Marinir@polarhome.com<BR>http://www.polarhome.com/mailman/listinfo/marinir<BR></BLOCKQUOTE> <DIV><BR></DIV><p>__________________________________________________<br>Do You Yahoo!?<br>Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
<br>http://mail.yahoo.com